Sebaiknya Anarko Sindikalis Tak 'Cari Masalah' dengan Kapolri

Sebaiknya Anarko Sindikalis Tak 'Cari Masalah' dengan Kapolri - GenPI.co
Anarko Sindikalis sebaiknya tak bikin ulah dengan Kapolri Tito Karnavian. Simak deretan prestasinya (Foto : Lampung Pro)

GenPI.co - Kelakuan kelompok Anarko Sindikalis membuat geram semua orang, tak terkecuali Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian. Melalui konferensi pers kemarin di Mabes Polri, Tito menyebutkan bakal segera memetakan gerakan ini lebih lanjut secara cepat dan tepat. Sebaiknya jangan pernah meragukan pernyataannya. Bintang empat di pundaknya sudah menjelaskan semua.

Tidak sembarangan bintang itu melekat di sana. Tito punya segudang prestasi mulai dari akademis hingga profesinya yang membuat karirnya melesat. Paling mentereng ketikan Tito memimpin Tim Kobra menangkap putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy, pada 2001. Tommy ditangkap dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin. Saat itu, Tito merupakan Kepala Satuan Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya. Kesuksesannya menangkap Tommy diganjar dengan kenaikan pangkat luar biasa Mayor menjadi Ajun Komisaris Besar. 

Baca juga : 

Kapolri : Anarko Sindikalis Sudah Kami Petakan 

Kelakuan Massa Anarcho Syndicalism, Biang Onar dan Menyebalkan 

Mengenal Anarcho Snydicalism, Serikat Buruh Tak Ingin Diatur 

Ada pula prestasi lain yang terbilang luar biasa yakni penangkapan teroris Azahari Husin. Terorisme merupakan bidang yang jadi dikuasai Tito. Aksi-aksi teror tak akan berkutik menghadapi pria berperawakan kecil ini. Dia pernah memimpin Densus 88 Polda Metro Jaya 2005 dan berhasil meringkus kelompok Azahari di Batu, Malang, Jawa Timur, yang diduga otak bom bali 2002 dan 2005 serta serangan lain dari Jamaah Islamiyah. Pangkat Tito kembali dinaikkan menjadi Komisaris Besar. 

Tito pula lah yang membongkar jaringan teroris Noordin M Top tahun 2009. Noordin masih terhubung dengan jaringan Azahari yang sebelumnya Tito tangkap. Semenjak peristiwa pengeboman Bali 2002, Noordin dan kawan-kawan menjadi sasaran pencarian Polri dan juga FBI. Noordin berhasil melarikan diri dalam dua kali aksi penyergapan. Namun, dalam penyergapan di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta, Densus 88 berhasil melumpuhkan Noordin. Tito dipromosikan menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Polri dan mengalami kenaikan pangkat luar biasa Komisaris Besar ke Brigadir Jenderal. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya