Soal Tes Acak Pemudik, Epidemiolog UGM: Tidak Bisa Jadi Rujukan

Soal Tes Acak Pemudik, Epidemiolog UGM: Tidak Bisa Jadi Rujukan - GenPI.co
Ilustrasi - Polisi mengecek identitas pengguna mobil pribadi yang melintas di tol Jakarta-Cikampek di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020).

GenPI.co - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Bayu Satria Wiratama menyebut data yang disampaikan pemerintah mengenai 60 persen pemudik terkonfirmasi positif Covid-19 belum bisa menunjukkan gambaran yang sebenarnya.

Ketua Komite Penganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah melakukan tes acak terhadap 6.742 pemudik yang melalui pos penyekatan.

BACA JUGA: Larangan Mudik, Penerimaan Paket di Yogyakarta Tinggi

Dari tes acak tersebut didapatkan sekitar 4.123 orang yang terkonfirmasi positif covid-19. Berdasarkan data itu diketahui bahwa lebih dari 60 persen pemudik terkonfirmasi positif.

Bayu Satria mengatakan data itu belum bisa menunjukkan gambaran angka sebenarnya sebab tes tersebut dilakukan secara acak dan tidak disebutkan alat tes deteksi yang digunakan.

“Belum tentu (angka sebenarnya), karena untuk menggambarkan kondisi sebenarnya kita perlu kaidah yang benar dalam mengambil sampel secara acak,” kata Bayu Satria, dalam keterangan tertulisnya Selasa (11/5).

Menurut Bayu, jika pun tes secara acak menggunakan tes rapid antigen, swab PCR atau Genose C19 maka angka terkonfirmasi positif sebesar itu menunjukkan hal yang cukup mengkhawatirkan.

Namun begitu tidak bisa menjadi dasar untuk mengatakan secara keseluruhan kondisi gambaran pemudik yang terpapar covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya