GenPI.co - Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara belum menerima intensif sejak Oktober 2020.
Direktur RSUD Kendari Sukirman mengatakan pihaknya khawatir akan terjadi mogok kerja dari nakes yang berstarus honorer dan relawan.
“Takutnya pasien membludak, nakes tidak mau menangani pasien. Ini yang emmbuat khawatir. Tentu bukan salah mereka juga,” katanya di Kendari, Jumat (18/6).
BACA JUGA: RS Elisabeth Purwokerto Tutup, 14 Nakes Terinfeksi Covid-19
Sukirman mengungkapkan sampai saat ini belum ada kepastian kapan intensif tersebut akan dibayarkan. Padahal nakes sangat membutuhkan dan berharap.
“Yang ada hanya janji-janji saja dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kasihan mereka. Kalau mogok kerja, wajar. Saya tidak bisa apa-apa,” ujarnya.
BACA JUGA: 8 Bulan Tunjangan Nakes Belum Dibayar, RS Dapat Papan Bunga
Sukirman hanya bisa berharap agar hak dari nakes tersebut bisa segera dibayarkan, mengingat kondisi saat ini pranmbahan pasien covid mengalani kenaikan dalam dua pekan terakhir.
“Kalau pegawai, pasti mereka ada gaji. Kalau mereka (honorer) tidak diberi transpor, tidak ada uang makan, tidak mungkin mau bertahan. Apalagi ini sudah sembilan bulan," ucapnya.
BACA JUGA: Mendesak, Kudus Butuh Bantuan Tambahan Nakes
Sukirman menyebut untuk RSUD saat ini tengah menangani sembilan orang pasien Covid-19 rawat inap.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News