Perajin Peti Jenazah di Pantura Kebanjiran Orderan

Perajin Peti Jenazah di Pantura Kebanjiran Orderan - GenPI.co
(Yusup Fatoni/Agha Yuninda Maulana/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

GenPI.co - Permintaan peti jenazah dari sejumlah rumah sakit di wilayah Pantai Utara (Pantura), membuat perajin peti jenazah di Kabupaten Batang kebanjiran order. Bahkan pengrajin mengaku sampai kewalahan memenuhi pesanan.

Perajin peti jenazah asal Dusun Pagotan, Desa Kalisalak Kecamatan Limpung, Batang, Denis Awaludin mengatakan permintaan peti jenazah tersebut untuk kebutuhan pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 yang terus mangalami peningkatan.

Denis pun mengaku kewalahan untuk mememuhi semua pesanan. Selain menumpuknya order, waktu pengerjaanya pun semakin mepet karena dikejar waktu pengiriman.

BACA JUGA:  Lonjakan Kasus di Garut, Ratusan Peti Jenazah Dipesan

"Selama masa pandemi Covid-19 permintaan peti jenazah untuk kebutuhan pemakaman pasien Covid-19 sangatlah tinggi. Dalam sepekan sedikitnya 10 peti jenazah dikirim ke pemesan yang sebagian besar berasal dari rumah sakit di wilyah Pantura seperti Semarang, Kota Pekalongan,Kabupaten Pekalongan dan Batang," kata Denis Awaludin seperti yang dilansir dari Ayobatang.com.

Ia pun mengaku tidak menaikkan harga jual walaupun jumlah orderan meningkat. Harga jual peti jenazah termurah tanpa aksesoris atau perlengkapan tambahan mencapai Rp 1,2 juta.

BACA JUGA:  Ini Syarat Kendaraan Pribadi Boleh ke Petilasan Mbah Maridjan

"Termahal tergantung bahan baku kayu yang diinginkan dan aksesoris tambahan," ungkap Denis Awaludin selaku kepala Produksi Peti Jenazah Topang Mas.

Lebih lanjut, kata Denis, untuk mengejar tenggat waktu menyelesaikan orderan, pihaknya pun saat ini menambah karyawan dan juga menambah jam kerja atau lembur.
"Sebelum pandemi Covid-19 jumlah karyawan hanya 20 orang, sekarang menambah tenaga kerja menjadi 50 orang pekerja," pungkasnya.

BACA JUGA:  Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kota Jogja Melonjak

Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Batang mengakibatkan membludaknya pasien yang harus mendapatkan perawatan kesehatan yang intensif di berbagai rumah sakit. Tak terkeculi di antara pasien tersebut juga berakhir meninggal dunia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya