Great Harvest Festival Promosikan Desa Wisata Djangga Dolok Toba

Great Harvest Festival Promosikan Desa Wisata Djangga Dolok Toba - GenPI.co
Ilusttrasi (foto: Kemenpar)

Event digelar pagi hari dengan diawali manitiari atau melihat cuaca. Berikutnya disiapkan hau namardakkadupang. Yaitu, tiang dengan cabang sejajar sebagai media berdiri orang yang memanen padi.

Proses pemetikannya secara tradisional, yaitu menggunakan anai-anai. ritual mardege lalu dilanjutkan dengan mamurpur. Aktivitas ini memilah padi. Alat yang digunakannya adalah aduri. 

Aktivitas lainnya memasukan gabah dalam Pamunuhan, lalu baru disimpan di lumbung. 

 “Great Harvest Festival 2019 sangat unik dan menarik. Selain mardege, ada aktivitas seru lain selama 3 hari penuh. Silahkan datang ke Great Harvest Festival 2019. Ada banyak experience terbaik di sini. Event memiliki konten yang padat,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Toba Samosir Audi Murphy Sitorus.

Melengkapi pesta budaya, juga digelar martandang najolo dan martumba. Martandang Najolo merupakan seni gadis di sana. Medianya memakai pantun Batak dengan marhuling huling asa (berteka-teki) dari pihak wanita. Adapun Martumba merupakan pesta kegembiraan dengan tarian muda-mudi. 

Great Harvest Festival 2019 juga menampilkan Marmuccak atau silat Batak. 

Selain itu juga digelar Opera Batak dan manortor. Festival juga menampilkan pasar rakyat. Pasar ini jadi display aneka kekayaan Djangga Dolok, mulai dari beragam kerajinan tangan hingga kulinernya. Untuk kuliner, bahan baku utamanya adalah beras.

Djangga Dolok terkenal dengan tipa-tipa. Kuliner ini dibuat dari beras. Setelah direndam, beras lalu disangrai dan ditumbuk. Tahap berikutnya, yaitu ditampi hingga jadi tipa-tipa. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya