Klaster Tambang Emas di Halmahera Makin Parah

Klaster Tambang Emas di Halmahera Makin Parah - GenPI.co
Ilustrasi, petugas mengenakan hazmat saat mengatasi pandemi covid-19 (foto: Envato Elements)

GenPI.co - Ratusan karyawan tambang emas di Halmahera Utara terpapar virus Covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan disebabkan oleh klaster tambang.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, menyatakan kasus positif Covid-19 di daerah itu saat ini terjadi peningkatan karena ratusan karyawan perusahaan pertambangan emas PT Nusa Halmahera Mineral (NHM).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halut, Muhammad Tapi-Tapi saat dihubungi dari Ternate, Senin, mengatakan untuk kasus terkonfirmasi Covid-19 di daerah ini, secara kumulatif sebanyak 757 kasus, untuk kasus sembuh 440 orang, sedangkan meninggal dunia 10 orang.

BACA JUGA:  Luhut Minta Investor China Bangun Sekolah di Halmahera

Namun, kata dia, saat ini kasus Covid-19 yang masih aktif di Halut sebanyak 307 orang, di antaranya 251 dari karyawan perusahaan pertambangan emas PT NHM, sehingga ini menjadi klaster baru atau dinamakan klaster pertambangan.

"Saat ini, sebanyak ratusan karyawan perusahaan pertambangan emas itu, sudah menjalani karantina di sejumlah hotel di dua daerah yakni di Tobelo Ibukota Kabupaten Halut dan Kota Ternate," katanya seperti yang dilansir dari Antara, Senin, (28/6/21).

BACA JUGA:  Halmahera Barat akan Punya Destinasi Baru

Dia menjelaskan dari jumlah itu pihaknya belum memeroleh data berapa banyak yang menjalani karantina di kota Tobelo dan di Kota Ternate.

Namun, menurut Muhammad Tapi-Tapi, diharapkan agar pihak PT NHM terus mengontrol ketat terkait protokol kesehatan bagi karyawan saat menjalani selama masa karantina.

BACA JUGA:  Potensi Pariwisata Halmahera Barat di Festival Teluk Jailolo

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, Idhar Sidi Umar saat dikonfirmasi menyatakan kasus di PT NHM tersebut menjadi klaster baru Covid-19 di Maluku Utara di pertengahan tahun 2021 ini, karena angkanya yang cukup banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya