Satgas Yogyakarta Sudah Akui Sulit Telusuri Sumber Awal Penularan

Satgas Yogyakarta Sudah Akui Sulit Telusuri Sumber Awal Penularan - GenPI.co
Ilustrasi - Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). (FOTO: ANTARA /Yusuf Nugroho/hp)

GenPI.co - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut lonjakan kasus Covid-19 tiga pekan terakhir ini menyebabkan semakin sulitnya penelusuran sumber awal.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan kondisi saat ini tingkat paparan cukup tinggi dan harus lebih diwaspadai.

“Sekarang tidak lagi bisa memastikan terpapar dari mana atau saat apa. Pekerja kantor menularkan di rumah atau dari rumah menularkan ke kantor,” katanya di Yogyakarta, Jumat (2/7).

BACA JUGA:  Stok Oksigen Medis di Yogyakarta Darurat, Pemda Bentuk Satgas

Menurut Heroe, diperlukan upaya untuk memastikan agar penularan dapat dikendalikan termasuk memastikan agar tidak terjadi penularan ke kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.

Heroe mengatakan pihaknya siap menjalankan PPKM Darurat yang diberlakukan pada 3 sampai 20 Juli mendatang.

BACA JUGA:  Oksigen Rumah Sakit di Yogya Menipis, Pinjam ke Puskesmas

Menurutnya, pelaksanaan PPKM Darurat yang berlangsung selama 17 hari tersebut merupakan bagian dari operasi kemanusiaan untuk menyelamatkan seluruh warga.

“Harapannya setelah 17 hari melakukan pengetatan dan pembatasan bisa diturunkan kasusnya,” ucap Wakil Wali Kota Yogyakarta ini.

BACA JUGA:  Diambang Bencana Kemanusiaan, Relawan di Yogyakarta Kewalahan

Heroe meminta kepada masyarakat di Yogyakarta untuk mendukung pelaksanaan PPKM Darurat dengan disiplin sehingga bisa efektif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya