Di saat kondisi lagi tegang, Marinir menyapa rakyat dengan senjata yang larasnya dibalik. Bahkan mereka mendekati massa dengan tersenyum. "Mereka tidak arogan," ujar Edi, salah satu eks mahasiswa yang dulu pernah ikut aksi 98, kepada GenPI.co via sambungan selular, Kamis (23/5).
Ketika pasukan lain bentrok fisik dengan rakyat, Marinir justru membangun komunikasi yang baik dengan warga. Begitu pula ketika aksi 22 Mei kemarin. "Jujur saya salut. Mereka luar biasa. Siap pasang badan kalau terjadi apa-apa. Senjata mereka gak ada satu pun yang menyalak. Bagus lah ada aparat yang sudah identik dekat dengan rakyat," pungkas Edi.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News