GenPI.co 
Meski mendapatkan status rekor dunia, skenario penyajian ketupat Lebaran 2018 sedikit meleset. Sebab, target awal yang dibidik berjumlah 40.400 buah ketupat. Namun, jumlah 34.331 ketupat sudah cukup menorehkan rekor baru. Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni menerangkan, saat ini motivasi besar dimiliki Gorontalo untuk terus memajukan sektor pariwisata.
“Motivasi Gorontalo memajukan sektor pariwisata ini sangat besar. Event-event seperti ini sangat bagus utuk branding, apalagi ditegaskan dengan rekor dunia oleh MURI. Mereka bisa mengulangi capaian hebat ini di masa mendatang. Kami optimistis, event ini akan menjadi daya tarik wisata yang ditunggu oleh publik,” tutur Sumarni.
PKK di Kelurahan Yosonegoro dan Padengo untuk menyediakan ketupat berjumlah puluhan ribu. Ketupat yang tersedia dan sudah diverifikasi oleh MURI lalu didistribusikan melalui 40 stand makanan yang sudah disiapkan. Lalu, ketpat tersebut disantap bersama-sama dengan masyarakat dan para pengguna jalan lainnya.
“Tradisi Lebaran di Gorontalo ini memang luar biasa. Bukan hanya kegembiraan, tapi ada juga prestasi yang sangat membanggakan. Mendapatkan rekor dunia tentu pencapaian besar. Hal ini juga jadi daya tarik utama pariwisata di sana,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Tradisi Lebaran ketupat di Gorontalo memang unik. Selain capaian rekor dunia yang diserahkan MURI, event ini membagikan kemeriahan. Ada lomba pacuan kuda, karapan sapi, hingga kuda gerobak. Dan, kemeriahan ini akan berlanjut hingga Minggu (24/6) di Lapangan Golf Yosonegoro, Limboto, Gorontalo. Menpar juga menegaskan, Gorontalo sebagai destinasi wisata menarik.
“Atraksi yang ditawarkan oleh Gorontalo ini selalu luar biasa. Nature dan culture-nya sangat kuat. Lalu, aksesibilitas menuju ke sana juga sangat mudah dan nyaman. Wisatawan juga akan ditawari amenitas yang bagus. Yang jelas harga di sana sangat ramah. Ayo berlibut ke Gorontalo,” tutupnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
