Menurut Sulfikar Amir, membaca data kematian adalah membaca luka. Oleh karena itu, tidak perlu ada perasaan bangga atau menganggapnya sebagai prestasi.
"Membaca data kematian adalah membaca luka, membaca duka, membaca derita. Tidak ada prestasi yang perlu dibanggakan. Tidak ada suka yang harus dirayakan. Tugas ilmuwan adalah mencari jawaban kenapa itu terjadi dan bagaimana mencegahnya," tutupnya.(*)
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News