Pengamat Transportasi Keluhkan Maraknya Angkutan Umum Pelat Hitam

Pengamat Transportasi Keluhkan Maraknya Angkutan Umum Pelat Hitam - GenPI.co
Pengamat Transportasi Keluhkan Maraknya Angkutan Umum Plat Hitam, (Foto : dok. Djoko Setijowano)

GenPI.co - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengeluhkan adanya angkutan gelap plat nomor hitam atau pribadi. 

Dia mengatakan angkutan gelap tersebut marak selama pandemi dan sejak angkutan umum plat kuning tidak beroperasi. 

“Keberadaan angkutan umum plat hitam karena ada kebutuhan antara pemilik kendaraan dan penumpang yang tinggi,” paparnya kepada GenPI.co, Jumat (30/7).

BACA JUGA:  SBY Lebih Terlihat Sebagai Politikus, Bukan Negarawan

Akademisi Unika Soegijapranata itu menjelaskan bahwa peluang beroperasinya angkutan umum plat hitam, saat Bus AKDP dan Bus AKAP tidak dapat beroperasi karena ada penyekatan di sejumlah ruas jalan di daerah. 

“Belum lagi ditambah ada perlindungan dari oknum aparat hukum bekerjasama dengan perantara (makelar), turut menambah semakin tumbuh subur angkutan umum plat hitam,” katanya. 

BACA JUGA:  Syafii Maarif Sebut Buzzer Buat Situasi Panas, Rocky pun Komentar

Di sejumlah daerah, beroperasinya angkutan umum plat hitam yang tidak terkendali berakibat menghilangnya trayek sejumlah Bus AKDP dan Bus AKAP (seperti di Jambi, Kalbar, Kaltim). 

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu menjelaskan, para pengusaha angkutan umum plat hitam, makelar, oknum aparat melihat adanya keterbatasan Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan yang hanya bisa menertibkan angkutan di dalam terminal. 

BACA JUGA:  ICW Dianggap Keterlaluan, Moeldoko pun Gandeng Otto Hasibuan

“Angkutan umum plat hitam beroperasi di luar terminal. Masyarakat yang mau ke terminal inginnya praktis, tanpa harus jalan jauh di dalam terminal, akhirnya menggunakan jasa angkutan umum plat hitam, walaupun konsumen tahu minim perlindungan,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya