GenPI.co 
GenPI.co - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyoroti banyaknya anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya yang menjadi korban meninggal akibat Covid-19.
Sebab itu, dia mendorong Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk menyetujui, memprioritaskan, dan mempersiapkan program bantuan bagi anak-anak yang menjadi yatim/piatu akibat orang tuanya meninggal setelah terpapar Covid-19.
"Untuk program bantuan anak yatim/piatu akibat Covid-19, saya usulkan agar dipentingkan juga ada dan urgensinya realisasi program bantuan untuk anak-anak yang jadi yatim yatim piatu, karena ayah ibunya wafat akibat Covid-19. Jadi, langsung terkorelasi dengan program bantuan mengatasi Covid-19," ujar Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).
BACA JUGA: Suara Lantang Ferdinand Telak, Hidayat Nur Wahid Bisa Tersudut
Terlebih, bantuan bagi anak yatim piatu apalagi di tengah kondisi Covid-19 merupakan amanah pasal 34 Ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
"Jika mereka masuk sistem perlindungan sosial atau bahkan dibuatkan klaster tersendiri dalam DTKS, maka seharusnya berbagai bantuan bisa mereka dapatkan secara berkelanjutan, seperti bantuan tunai, Program Indonesia Pintar, PBI JKN, hingga Kartu Pra Kerja bagi yang sudah usia kerja," terangnya.
BACA JUGA: Soal Manuver Capres 3 Periode, Pernyataan Hidayat Nur Wahid Keras
Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu juga mengingatkan bahwa dengan bantuan tersebut secara psikologis dinilai dapat menenteramkan mereka.
Anggota Komisi VIII DPR itu turut menyebut program sembako bagi keluarga dan anak-anak yatim/piatu tersebut bisa menggunakan alokasi anggaran dalam Program Perlindungan sosial yang hingga 30 Juli 2021 yang masih tersisa Rp 96 Triliun.
BACA JUGA: Peringatan Ferdinand untuk Hidayat Nur Wahid: Jangan Bawa Agama!
Dia sangat berharap Kemensos serius memperjuangkan program prioritas bansos untuk anak-anak yatim/piatu akibat Covid-19 tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
