Yuk Jalan-jalan ke Kalsel!

Yuk Jalan-jalan ke Kalsel! - GenPI.co
pemandangan dari puncak Bukit Matang Kaladan

Benteng dan Tambang Batu Bara Belanda (Oranje Nassau) berada di Desa Benteng.  Lokasinya sekitar 50 km sebelah utara Martapura, di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Dinamakan Desa Benteng karena didalamnya terdapat peninggalan sejarah berupa benteng pertahanan Belanda.  Lokasinya di dalam sebuah hutan dan pegunungan yang berjarak 2 km dari pemukiman penduduk.

Keberadaan Benteng Belanda di Kecamatan Pengaron ini sendiri tercatat dalam sejarah Perang Banjar, tanggal 28 April 1859. Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari meletus dengan jalan merebut benteng Pengaron yang dipertahankan mati-matian oleh pihak penjajah.

Keberadaan Benteng ini menjadi sebuah saksi bisu yang maha penting dalam sejarah peperangan Kerajaan Banjar dengan pihak Belanda, karena di lokasi inilah Pangeran Antasari pertama kali melakukan serangan ke pihak Belanda yang membuat peperangan Banjar meletus pertama kalinya.

Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung sungai Martapura sebuah Pasar Terapung Tradisional, para pedagang di pasar ini menjual hasil kebun, pertanian dan beragam dagangan produksi rumah tangga mereka di atas Jukung (perahu tanpa mesin). Pasar terapung Lok Baintan berlokasi di desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung Lok Baintan sudah berlangsung sejak abad 18 di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura. Rata-rata para pedagang berasal dari kampung sekitar. Di antaranya Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.

Ada dia pilihan rute untuk menuju pasar terapung Lok. Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan Klotok. Dengan sampan bermesin itu, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat hanya membutuhkan waktu 30 menit. Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil dan motor.

Aktivitas perdagangan dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.30 WITA. Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai Tanggui (tutup kepala yang lebar). Para pedagang bisa menjual dagangan mereka secara grosir atau eceran, di Pasar Terapung ini masih berlaku sistem barter, besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antar kedua belah pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya