Galuh Ethnic Carnival Meriahkan Hari Jadi Ciamis

Galuh Ethnic Carnival Meriahkan Hari Jadi Ciamis - GenPI.co
Bebeig Sukamantri, Kesarifan lokal CIamis yang tampil di Galuh Ethnic Carnival 2018. (Foto: Youtube)

Hari jadi Kabupaten Ciamis ke-376 tampil spesial. Nuansanya semakin neriah dengan rilis Galuh Ethnic Carnival dan Festival Kesenian Tradisi. Digelar sehari penuh, beragam kearifan lokal Ciamis ditampilkan secara massal.

“Event Galuh Ethnic Carnival ini hanya digelar sehari. Acaranya sangat padat dengan beragam kesenian yang ditampilkan. Kami ingin memberikan nuansa berbeda di Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-376 ini,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Toto Marwoto, Selasa (17/7).

Galuh Ethnic Carnival digelar masif pada Selasa (17/7). Eventnya dimulai pukul 08.00-24.00 WIB. Lokasinya ada di Alun-Alun Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dibuka sejak pagi, atmosfer eventnya pun langsung naik dan sangat meriah. Pengunjung tampak memadati venue. Mereka terlihat antusias menyaksikan beragam hiburan yang disajikan.

“Respon publik sangat bagus. Mereka memadati venue, tapi tetap tertib. Hiburan yang disajikan tahun ini memang menarik. Selain Ciamis, beberapa dari daerah lain,” jelasnya lagi.

Agar suasananya semarak, sedikitnya ada 20 sub event yang disajikan. Ada Bebegig Sukamantri yang detailnya unik bahkan ‘menyeramkan’. Memiliki makna lebih, Bebegig oleh masyarakat di tatar Galuh Ciamis menjadi simbol kemenangan. Memiliki histori bubat, Bebegig ini representasi rupa wajah Prabu Sampulur yang berhasil mengalahkan kejahatan. Imbalannya menjadi penguasa Pulau Jawa.

“Bagi masyarakat Sunda, Bebegig ini mungkin punya kesan menyeramkan. Tapi, di Ciamis punya nilai dan menjadi kearifan lokal. Tanpa meninggalkan esensi yang ingin disampaikan, tentunya ada beberapa pembaruan tampilannya,” ujarnya lagi.

Dengan kreativitas masyarakat Sukamantri, Ciamis, Bebegig ini menjadi hiburan yang menarik. Sebab, ini merupakan kesenian tarian tradisional dengan piranti topeng. Bentuk dasarnya kepala singa, namun detailnya unik menyiratkan keseraman ala Bebegig. Namun demikian, rupanya tetap eksotis dengan rambut gimbal yang tersusun dari hoe atau familiar sebagai bubuay.

Selain Bebegig Sukamantri, Galuh Ethnic Carnival juga menawarkan sensasi lain. Sebut saja Wayang Landung yang dipersembahkan warga Panjalu. Selain wayang, Panjalu juga menampilkan Buta Batok. Ada juga Mabokuy ala wilayah Rajadesa yang unik, selain aksi Ebeg dari Purwadadi. Daftar Festival Kesenian Tradisi pun semakin panjang dengan Pontrangan dari Cimaragas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya