Menurut Dedy, pameran tentang tarot di Perpustakaan Nasional menjadi titik balik pemahaman tentang klenik.
"Saya waktu itu harus presentasi di depan para petinggi Perpusnas untuk meyakinkan pembacaan kartu tarot bukan klenik, masih bisa diajarkan sebagai literasi," tambahnya.
Dedy mengungkapkan selama lebih kurang tiga minggu pameran di Perpusnas, masyarakat makin banyak orang yang memercayai kartu tarot bukan ajaran menyimpang.
BACA JUGA: Kabar Duka, Mantan Menteri Meninggal di Dalam Tahanan
Selain meyakinkan tarot bukan klenik, kata dia, kartu tarot bisa menyasar ke arah pendidikan di Indonesia.
"Kami meyakinkan kepada banyak orang yang masih ragu dan mungkin tidak mengizinkan tarot ke arah pendidikan, padahal ini ada teorinya yang bisa dipelajari," tegasnya. (*)
BACA JUGA: Anies Baswedan Beberkan Target Operasi Musim Hujan
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News