GenPI.co 
GenPI.co - Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia atau AMPHURI, Firman M. Nur mengatakan pihaknya menyarankan calon jemaah umrah untuk melakukan vaksin dengan jenis yang diakui oleh Arab Saudi.
Sebab, sejumlah vaksin yang diakui tersebut sudah beredar di Indonesia, seperti AstraZeneca, Pfizer, hingga Moderna.
Jadi, jemaah hanya perlu mendapatkan dua kali dosis untuk bisa diizinkan berangkat umrah.
BACA JUGA: Catat! Ini Vaksin Rekomendasi Arab Saudi untuk Calon Jemaah Umrah
Namun, bagi jemaah yang sudah melakukan vaksin dengan jenis Sinovac, pihaknya kini sedang melobi Kemenkes untuk menyediakan vaksin booster.
“Jadi, memang sebagian besar vaksinasi jemaah jenis Sinovac. Nah, kami lagi mencari solusi dengan Kemenkes. Jika memang umrah dibuka, pemerintah bisa menyediakan vaksin boster bagi calon jemaah,” kata Firman kepada GenPI.co, Kamis (28/10).
BACA JUGA: AMPHURI Akhirnya Bicara Soal Keberangkatan Umrah, Begini Katanya
Firman mengatakan bahwa pihaknya tidak bermaksud ingin pengecualian dan berbeda dari masyarakat yang lain.
Namun, hal ini dilakukan karena kebutuhan, terutama bagi jemaah yang sudah tertunda keberangkatannya hampir dua tahun lamanya.
BACA JUGA: Calon Jemaah Umrah RI Harus Bersabar, Simak Penjelasan Kemenag
Saat umrah ditutup pada Februari 2020 lalu, pemerintah juga telah menjanjikan jemaah yang tertunda akan diprioritaskan untuk berangkat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
