Riyanto Sofyan: Pariwisata Halal bukan Arabisasi atau Islamisasi

Riyanto Sofyan: Pariwisata Halal bukan Arabisasi atau Islamisasi - GenPI.co
Pariwisata halal berpotensi mendatangkan devisa buat negara, menggerakkan ekonomi lokal, mendorong trade and investment.(Foto: Elements Envato)

Kata-kata “halal” sendiri berasal dari bahasa Arab, dan berlaku di seluruh dunia. Istilah halal juga sudah merupakan Branding bagi kebutuhan Wisatawan Muslim saat berwisata. 

“Misinya pariwisata, mendatangkan devisa buat negara, menggerakkan ekonomi lokal, mendorong trade and investment,” ungkap Riyanto Sofyan. 

Riyanto Sofyan menegaskan bahwa Pariwisata Halal yang dikembangkan dunia global adalah Extended Services and Facilities, untuk wisatawan muslim yang selama ini kurang terfasilitasi seperti tempat shalat, berwudhu, makanan halal dan lainnya. 

Branding pariwisata halal semakin gencar dilakukan di berbagai Negara, karena begitu besarnya pasar wisatawan muslim serta daya beli mereka. Bahkan, jumlah wisawatan Muslim yang berasal dari Timur Tengah, Malaysia, Singapore besarnya sama dengan wisatawan dari Tiongkok.

“Istilah Pak Menteri Arief Yahya, size nya besar, sustainability nya besar dan spending atau spread nya juga besar! 3S juga singkatannya,” ungkap Riyanto. 

Karena itu, Riyanto Sofyan meminta agar Menpar Arief Yahya terus konsisten mengembangkan semua pasar potensial pariwisata untuk berkunjung ke tanah air, khususnya wisata halal yang semakin memiliki reputasi. 

“Menjamin kepuasan para Wisatawan, adalah amanah Undang Undang no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan Undang Undang no 8 tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen, Jadi tidak ada yang illegal tentang penyelenggaran Pariwisata Halal,” kata Riyanto.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya