Sebaliknya, gelombang Rossby ikut diduga akan bergerak dari arah Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia.
“Ini masih cukup aktif di wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Yang tentunya bisa berdampak pada peningkatan cuaca curah hujan tinggi di wilayah Indonesia, terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara seperti itu,” ujar dia.
Menurut Miming, kondisi dinamika atmosfer skala lokal yang tidak stabil dengan potensi konvektifitas yang cukup tinggi, berkontribusi pada pembentukan awan hujan yang menjadi faktor pemicu cuaca ekstrem.
BACA JUGA: BMKG Prediksikan Cuaca Malam Hari Ini Akan Berawan
Pembentukan awan hujan diprediksi akan membentuk awan berjenis cumulonimbus.
Sehingga potensi terjadinya hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat akan terjadi pada periode sepekan ke depan mulai dari 5 November hingga 11 November 2021.
BACA JUGA: BMKG Kasih Peringatan Serius Khusus Warga Jabodetabek, Waspadalah
Melihat prediksi ekstremnya hujan yang akan terjadi selama beberapa waktu, Miming meminta agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan akan potensi cuaca tersebut.
"Pastikan kapasitas dan tata kelola air yang siap menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air dan drainase agar mencegah terjadinya sumbatan ketika ada luapan air kubangan," jelasnya. (ant)
BACA JUGA: BMKG Kasih Peringatan Serius Khusus Warga Jawa Timur, Waspadalah
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News