GenPI.co 
GenPI.co - Fenomena La Nina diprediksi bakal menyerang beberapa wilayah Indonesia di penghujung tahun 2021 hingga awal 2022.
Untuk mengantisipasi dampak dari badai besar ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), meminta bendungan besar di Indonesia sebanyak 241 untuk dikosongkan agar bisa menampung luapan debit air di puncak musim penghujan.
"Ada 231 bendungan yang ada, plus sembilan yang baru ini. Jadi total 241 bendungan yang besar itu akan kita akan kosongkan di titik yang terendah," kata Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR dikutip dari ANTARA, Selasa (23/11).
BACA JUGA: BMKG Hari Ini, La Nina Bikin Curah Hujan Naik Sampai 70 Persen
Menurutnya, tujuan dari pengosongan debit air pada ratusan bendungan tersebut,untuk mengantisipasi dampak La Nina yang dianggap sebagai badai ekstrem basah, diprediksi terjadi pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.
"Supaya pada saat hujan maksimum masih bisa tertampung dan mengendalikan banjir di situ," tambahnya.
BACA JUGA: Fenomena La Nina Tak Main-main, Begini Kesiapan BNPB
Begitupun yang lainnya, seperti "walk through" atau tanggul-tanggul tanah yang ada. Misalnya, ada yang retak dan tipis segara perbaiki. Sisanya, akan siap disiagakan untuk memberikan bantuan.
Pengosongan bendungan-bendungan ini, lanjut Basuki, sudah termasuk sembilan bendungan baru yang diresmikan Presiden Joko Widodo sepanjang tahun 2021.
BACA JUGA: Kata Sudirman Said PMI Siaga 24 Jam, Antisipasi Dampak La Nina
Pengosongan tersebut diharapkan mampu mengurangi dampak banjir di Kabupaten Jeneponto hingga 49 persen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
