GenPI.co - Sebanyak 220 remaja putus sekolah Kabupaten Manggarai dilatih menjadi penenun oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat.
Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai, Meldiyanti Hagur Nabit menyebut upaya ini dalam rangka melestarikan tenun ikat khas NTT.
Dia mengungkap, 220 orang remaja ini bergabung bersama peserta lain dari seluruh NTT yang berjumlah total 1.000 orang.
BACA JUGA: Pada Hari AIDS Sedunia, Terkuak Jumlah ODHA di Papua
"Kabupaten Manggarai merupakan kabupaten dengan kuota peserta paling banyak se-Nusa Tenggara Timur," kata Meldiyanti, Selasa (30/11).
Dia menjelaskan, peserta PKW di Manggarai dibagi berdasarkan potensi yakni, tenun, ecoprint, pewarnaan benang alam, dan jahit.
BACA JUGA: Ada Ancaman dari Dasar Laut, Warga Lembata Diminta Waspada
Hasil karya mereka kemudian dipamerkan pada sebuah gelaran yang adakan pada Sabtu (27/11) lalu.
Di acara itu, hadir pula Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang melihat langsung hasil kreasi ke 220 remaja Manggarai itu.
BACA JUGA: Covid-19 di Kupang Mulai Naik, Pemkot Ancang-ancang
Julie Laiskodat mengapresiasi Dekranasda Kabupaten Manggarai yang berhasil melatih 220 remaja putus sekolah menjadi penenun tenun ikat NTT.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News