Metromini-Kopaja: Mengais Rejeki Sambil Menunggu Ajal

Metromini-Kopaja: Mengais Rejeki Sambil Menunggu Ajal - GenPI.co
Sebuah armada Metromini tengah menunggu penumpang di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. (Foto: Inong Sapta/GenPI.co)

GenPi.co – Pada  eranya, bus-bus Metromini dan Kopaja (Koperasi Angkutan Jakarta) adalah penguasa  jalanan Jakarta. Armada itu berseliweran menguasai setiap trayek di ibukota. Tarif yang terjangkau membuat moda transportasi ini menjadi favorit masyakarakat. 

Namun itu dulu, rentang panjang antara tahun 80 hingga 2000-an. Tak lama lagi, Metromini dan kopaja tak lagi bisa ditemukan. Pemerintah DKI Jakarta ogah memeperpanjang izin trayek bis-bis tua ini. Sudah ada moda transportasi yang jauh lebih nyaman dan terintegrasi satu sama lain. Feeder-feeder mengasup penumpang ke bus-bus Transjakarta yang kemudian akan tersambung dengan moda transportasi teranyar bernama  MRT. 

Sambil menunggu ajal. Bis-bis ini tetap dipakai mengais rejeki oleh para pemiliknya. Gayanya masih tetap sama selama puluhan tahun, ugal-ugalan dengan mesin yang meraung keras. Meski begitu, masih banyak yang orang memanfaatkannya. Alasannya, bis ini beroperasi selama 24 jam penuh. Harganya pun ramah di kantong, satu tarif tak peduli dekat maupun jauh. 

Baca juga: 

Mulan: Dugaan Dukungan Disney pada Huawei dan LGBTQ 

Amerika Segera Kirim Orang Tinggal di Bulan, Kita Kapan? 

Kopaja - Metromini, Detik ke Detik Menanti Berakhirnya Eksistensi 

Rian adalah salah satu warga yang masih rutin menumpang Metromini. Setiap hari ia memanfatkan jasa bus itu untuk berangkat maupun pulang dari tempatnya bekerja. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya