GenPI.co 
Olahan ikan bandeng akan dijadikan salah satu daya tarik wisata Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Ikan ini banyak dibudidayakan masyarakat di pesisir Marisa dan daerah di sekitarnya. Bandeng telah menjadi produk utama selain perikanan tangkap.
“Selama ini banyak ikan bandeng dari Pohuwato dikirim ke luar daerah dalam bentuk mentah,” kata Irfan Saleh, Kepala Bappeda Pohuwato.
Sejak dua tahun terakhir, Pohuwato telah merintis produk bandeng olahan skala rumah tangga. Rintisan ini dianggap mampu menambah nilai dan memberi peningkatan ekonomi warga yang terlibat dalam proses produksi.
Pengembangan olahan bandeng lebih lanjut akan didukung oleh 29 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Mereka melakukan program Kuliah Kerja Nyata di daerah ini.
Tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa UGM juga sudah melakukan hal yang sama namun pada kegiatan dasar. Kedatangan mereka kali ini akan mengembangkan capaian kerja sebelumnya di desa Patuhu dan Polambane, Kecamatan Randangan.Kedua desa tersebut adalah sentra pengolahan Bandeng.
Para mahasiswa ini akan melakukan pengembangan produksi olahan bandeng. Salah satunya adalah dengan membantu warga mendapatkan sertifikasi halal dan pengurusan izin industri skala rumah tangga.
Djumanto, dosen pembimbing lapangan yang mendampingi mahasiswa ini menjelaskan, selama dua bulan mahasiswa terlibat kegiatan bersama warga dalam pengembangan potensi desa “Kami membawa konsep desa wisata bandeng dengan mengedepankan produk lokal yang sudah familiar dengan masyarakat,” kata Djumanto.
Proses menambah nilai bandeng dan mengenalkan lingkungan sekitar desa sebagai sarana wisata yang edukatif menjadi pilihan dalam kegiatan ini. Dua desa ini akan dikenalkan sebagai desa wisata bandeng. Produk olahan bandengnya akan memasok sejumlah pasar modern setelah mendapatkan sertifikasi halal dan izin dari Dinas Kesehatan setempat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
