Tekan Impor Bahan Bakar, ITB Kembangkan Bensin Sawit

Tekan Impor Bahan Bakar, ITB Kembangkan Bensin Sawit - GenPI.co
ITB bekerja sama dengan PT Energy Management Indonesia sedang melakukan perancangan konseptual pabrik bensin sawit berkapasitas 50.000 ton/tahun. Foto: Humas ITB

GenPI.co - Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia yang saat ini memproduksi 49 juta ton CPO/tahun dan pada saat yang sama Indonesia adalah negara pengimpor bahan bakar bensin terbesar kedua di duni.

Indonesia sangat berkepentingan untuk mengembangkan teknologi produksi bensin sawit.

Untuk itu, ITB bekerja sama dengan PT Energy Management Indonesia sedang melakukan perancangan konseptual pabrik bensin sawit berkapasitas 50.000 ton/tahun.

BACA JUGA:  Petani Sawit Riau Mengeluh, Erick Thohir Beri Solusi

Unit produksi ini dapat dikembangkan sebagai unit produksi yang dapat dibangun secara mandiri di sentra-sentra sawit yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

“Berdasarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo, kita harus mengolah CPO terlebih dahulu sebelum diekspor karena produksi kita banyak. Untuk itu kami mencoba mengolah CPO menjadi IVO,” ujar anggota tim Katalis Merah Putih, Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S dalam keterangan resmi, Sabtu (15/1/2022).

BACA JUGA:  Luar Biasa! Ini Peran Industri Sawit Dalam Dukung Pencapaian SDGs

Melia menyebut, unit demo dengan skala 6-7 ton per jam telah dibangun dan saat ini ditempatkan di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Sumatera Selatan.

Bensin dari sawit ini memiliki nilai Research Octane Number, RON 105-112, artinya sangat tinggi. Produknya bisa dicampur dengan nafta yang dihasilkan dari minyak fosil.

BACA JUGA:  Etalase Sawit Bakal Dibangun di Lahan Kampus USU

“Nafta punya bilangan oktan 70-80 sehingga apabila dicampur dengan perbandingan tertentu kita bisa dapat bensin sawit dengan RON 93," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya