Cerita Horor : Kisah Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi

Cerita Horor : Kisah Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi - GenPI.co
Setiap tempat pasti ada penunggunya. Mereka tak kasat mata hanya menerima orang yang benar-benar dikehendaki Tuhan

Pak Dudung ngangguk-ngangguk.

Jadi gini, dek. Bukan cuma adek yang mengincar tanah itu. Udah jutaan orang. Jutaan pengembang. Tapi percayalah, gak satu pun yang bisa ngebangunnya. Tanah itu emang gak mau dibangun kayaknya. Di sana ada 'kehidupan' yang gak bisa adek lihat. Para penghuninya bakal marah besar kalau ada yang mencoba untuk ngebangun, kata Pak Dudung serius. Gue agak merinding sih, tapi demi bisnis, gue gak peduli. Lahan-lahan lain yang pernah gue beli ada kok cerita kayak gini, namun semuanya berakhir baik.

Tapi kalau adek memang berniat membelinya dan tetap ingin membangunnya, tidak apa-apa. Yang punya namanya Haji A. Saya bisa pertemukan adek sama dia kalau mau. Pemilik langsung. Tapi belum tahu ya dijual atau tidaknya. Ini nomor teleponnya, Pak Dudung ke dalam rumah lalu mengambil hape jadul miliknya mencari nomor kontak Haji A.

Gue segera menulis nomor telepon dan berniat menghubungi Haji A besok siang. Gak pake basa-basi, langsung saja gue pamit ke Pak Dudung karena hari udah malam banget. 

------------------------------------------

Esok siang, sekitar jam 11.00 WIB, gue menelepon Haji A. Semesta udah kayak mendukung gue, langsung diangkat dong telepon dari gue.

Misi pak, dengan Pak Haji A. Saya J, saya semalam lihat tanah di Cikunir, bla bla bla. Saya niat mau beli, kira-kira dijual gak, pak?

Dari seberang telepon Haji A langsung menyuruh gue menemuinya di Bandung. Sekarang dia tinggal di sana. Haji A juga sama-sama pengembang kayak gue, tapi dia lebih kenceng bisnisnya dan main lahan-lahan gede juga pabrik. Setelah Haji A memberikan alamatnya, gue langsung meluncur hari itu juga ke Bandung. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya