“Lihat foto-foto semalam dong,” katanya.
Aku segera meraih kamera yang sedari tadi malam teronggok begitu saja di atas meja. Pada salah satu sisinya ada sebuah bagian yang terbuat dari karet. Di baliknya adalah beberapa lubang untuk ditancapkan kabel data. Bagian karet itu kucungkil menggunakan kuku hingga terbuka lalu menancapkan ujung seutas kabel pada salah satu lubangya. Sementara ujung lain kabel itu kumasukkan pada port sebuah laptop yang telah istriku nyalakan sebelumnya. Dengan beberapa pengaturan singkat, foto-foto dari kamera berpindah secara otomatis di media penyimpan laptop. Setelah proses itu selesai, mulailah kami berdua menyisiri foto-foto reuni itu.
“Ini siapa?” tanyaku.
Istriku pun mulai menyebut satu-satu teman-temannya yang ada di dalam foto Yang berbaju kaos abu namanya X. Sementara yang pakai kacamata adalah Y. Lalu kami beralih ke foto-foto lainnya.
Beberapa foto tampak sama saja. Aku sengaja memotret beberapa kali pose yang sama untuk kemudian dipilih yang paling bagus dan diunggah ke media sosial.
Saat tengah memperhatikan sebuah foto, aku merasakan kejanggalan. Kudekatkan bagian yang kurasa janggal itu. Seketika aku merasa bingung.
“Ini siapa..apa?”
Istriku juga bingung melihat gambar itu. Saat aku menoleh padanya, terlihat sedikit raut takut di wajahnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News