GenPI.co 
GenPI.co - Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) Arif Hidayat menjelaskan sejumlah bukti rendahnya literasi masyarakat yang menyebabkan Indonesia masih darurat literasi.
Salah satunya ditemukannya susu kental manis yang dikonsumsi sebagai minuman susu.
Dalam temuannya, baik data dari hasil survey maupun saat bertemu langsung dengan masyarakat, masih banyak yang beranggapan bahwa susu kental manis adalah susu yang dapat dikonsumsi sebagai minuman susu.
BACA JUGA: Awas! Ini Dampak Buruk Susu Kental Manis Untuk Kesehatan Anak
"Alasannya karena sudah terbiasa, ada yang merasa pernah mendengar aturan penggunaan susu kental manis, tapi tidak ingin mencari tahu. Ini menunjukkan literasi rendah, masyarakat tidak teredukasi," jelas Arif Hidayat dalam diskusi online yang diadakan pada Rabu (9/2).
Selain itu, Dr. Meita Rakhmawati yang hadir dalam diskusi online mengatakan kebiasaan mengonsumsi susu kental manis sebagai minuman sehari-hari memang tidak langsung kelihatan dampaknya terhadap kesehatan. Namun, akibatnya akan mulai terasa dimasa mendatang.
BACA JUGA: Susu Kental Manis Diseduh Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
"Bagi perempuan dapat mengakibatkan masalah kurang gizi pada saat hamil nanti. Banyak juga anak muda yang merasa insecure dengan tubuhnya, merasa tidak makan banyak tapi gemuk, padahal dia lupa sehati-hari yang dikonsumsi adalah makanan minuman tinggi gula," ujarnya.
Jadi, lanjut Dr. Meita Rakhmawati, selagi masih muda, masyarakat wajib memerhatikan kecukupan gizi dan tak menunggu usia 40 tahun baru menjalani pola hidup sehat.
Di akhir diskusi online, Arif mengingatkan untuk menjadi generasi yang sadar literasi, Yaitu, dengan membaca label ketika membeli produk pangan, dan tak asal ikut-ikutan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
