GenPI.co 
GenPI.co - Perusahaan mobil raksasa asal Jepang, Nissan, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.500 orang karyawannya. Kebijakan PHK diambil karena keuangan perusahaan tersebut mengalami permasalahan.
Diberitakan BBC, akibat pengurangan karyawan tersebut Nissan diprediksi akan mengurangi produksi mobil sebesar 20 persen pada akhir tahun 2022 mendatang. Selain itu, dampak pengurangan karyawan tersebut juga berpengaruh pada penurunan laba bersih 94,5 persen pada kuartal pertama tahun 2019.
Hasil penuruan laba bersih itu merupakan laporan keuangan terburuk dalam satu dekade terakhir.
Baca juga:
Pengunjung GIIAS 2019 Sebanyak 472.956
Bakal Jadi Xenia di Masa Depan, Daihatsu HyFun Tampil di GIIAS
Di Amerika Serikat, Nissa telah menjual produk mobilnya di Amerika Serikat dengan memberikan potongan harga yang besar . Hal itu dilakukan untuk mengatasi krisis keuangan dan mengimbangi penjualan terhadap saingannya. Penurunan penjualan di kuartal pertama juga terjadi di pasaran Eropa, Asia dan Oseania, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika.
Krisis keuangan di perusahaan ini diduga karena ekspansi yang dilakukan oleh mantan bos Nissan, Carlos Ghosn. Ia digulingkan pada tahun lalu karena terlibat penggelapan uang perusahaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
