GenPI.co - Karebosi, saya datang. Jam 05.30 yang basah. Senin pagi kemarin. Untung ada lapangan upacara yang terbuat dari beton. Luas sekali.
Bisa senam dansa di situ. Bersama pesenam Makassar. Dan tamu-tamu yang datang ke Makassar untuk Munas PSMTI-Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.
Saya jadi ingat kehebohan Karebosi di masa lalu-15 tahun yang lewat. Juga ingat Karebosi di masa yang lebih jauh lagi-sebelum direnovasi. Yang kalau musim hujan sering tergenang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Menu Mandoti
Persebaya pernah latihan di situ-sehari sebelum bertanding melawan Si Ayam Jantan dari Timur, PSM.
Saya jadi ingin bertemu Hasan Basri. Salah satu pengusaha terbesar di Makassar. Yang bermarga Tho.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kakak Sofwati
Yang merenovasi Karebosi 15 tahun lalu. Yang penuh dengan kontroversi. Sampai anaknya meninggal dunia-Hasan percaya akibat stres yang tak tertahankan.
Itu anak laki-laki pertama. Namanya: Nurdin Hasan. Nurdin-lah putra mahkota kerajaan bisnis Hasan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Melayu Dayak
Ia yang setiap hari menghadapi persoalan Karebosi. Dihujat. Didemo. Diperkarakan. Dan jadi bulan-bulanan media.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News