Rudiantara Setuju Isi Khutbah di Sunda Kelapa Soal Falsafah Tawaf

Rudiantara Setuju Isi Khutbah di Sunda Kelapa Soal Falsafah Tawaf - GenPI.co
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara ditemui usai Shalat Idul Adha di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (11/8/2019). (Sumber foto: ANTARA/Abdu Faisal)

GenPI.co — Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Rudiantara sepakat dengan isi khotbah tentang falsafah tawaf yang disampaikan Khatib salat Idul Adha Masjid Agung Sunda Kelapa, Andi Adrus, Minggu pagi (11/8).

"Semua harus berputar, ekonomi juga enggak boleh berhenti. Harus ‘tawaf’ ekonomi. Informasi juga seperti itu," kata Menteri Rudiantara.

Rudiantara mengatakan, kalau informasi satu saja, tidak dapat disebut dengan komunikasi. "Harus ada lawannya komunikasi itu”. Rudiantara datang bersama istrinya ke Masjid Agung Sunda Kelapa.

Salat Idul Adha di Masjid Agung Sunda Kelapa dipimpin oleh imam dari Kota Madinah, Arab Saudi, Syekh Essam Al Mizgagi. Sementara yang bertindak sebagai Khatib adalah Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar untuk kawasan timur Indonesia, Andi Adrus.

Andi menyampaikan kalau alam semesta ini seluruhnya bergerak ”tawaf”. Tawaf juga merupakan simbol kehidupan, di mana planet-planet sejak diciptakan Allah SWT juga ”tawaf”.

Darah pun senantiasa “bertawaf”, bergerak dari jantung menuju seluruh penjuru badan, kembali lagi ke jantung. "Ketika darah manusia berhenti ‘tawaf’, itu artinya kematian. Ketika alam semesta berhenti ‘tawaf’, itu artinya kiamat," ujar Andi. 

Ekonomi pun demikian, jika hanya dinikmati segelintir orang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dalam ekonomi juga perlu “tawaf” dari produsen menuju konsumen lalu kembali lagi ke produsen.

“Dari orang kaya ke orang miskin, kembali pula,” lanjutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya