Glass Ceiling, Ketimpangan Gender yang Menghambat Karier Wanita

Glass Ceiling, Ketimpangan Gender yang Menghambat Karier Wanita - GenPI.co
Glass Ceiling, Ketimpangan Gender yang Menghambat Karier Wanita - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga. Foto: tangkapan layar webinar

GenPI.co - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga memberikan komentarnya soal fenomena glass ceiling.

Hal ini disampaikan dalam webinar bertajuk Breaking the Glass Ceiling: Women Leaders on Economic Empowerment.

Glass ceiling sendiri merupakan situasi ketika kemajuan orang yang sejatinya memenuhi syarat dalam hierarki organisasi dibatasi pada tingkat yang lebih rendah karena beberapa bentuk diskriminasi.

BACA JUGA:  Komitmen Nestle Dukung Kesetaraan Gender Lewat Break the Bias

Fenomena glass ceiling umumnya terjadi pada perempuan dan kelompok minoritas lain, seperti orang dengan disabilitas.

Seperti diketahui, dunia kerja saat ini masih didominasi oleh kaum pria. Para wanita juga sering kali menemukan kesulitan untuk bisa menduduki posisi atau jabatan strategis yang lebih tinggi dibandingkan pria.

BACA JUGA:  Dukung Kesetaraan Gender, Halodoc Tunjuk CMO Perempuan

Bintang menjelaskan perlindungan dan pemenuhan hak yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan anak telah diamatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Meski demikian, analisa dari ILO pada Juni 2020 menunjukkan secara rata-rata laki-laki di Indonesia memiliki pendapatan 20% sampai 23% lebih besar dari wanita.

BACA JUGA:  Women20 Presidensi Indonesia Fokus Perjuangkan Kesetaraan Gender

“Faktor yang memperburuk kesenjangan di Indonesia adalah pandangan terhadap pembagian peran yang dapat dilakukan oleh wanita dan pria,” ujar Bintang Puspayoga dalam siaran pers, Kamis (21/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya