GenPI.co 
GenPI.co - Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan wilayah Kepulauan Sunda kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur telah terjadi tsunami lebih dari 22 kali.
Daryono menyebutkan kejadian tsunami terhitung sejak 1600-an, dan paling banyak terjadi akibat guncangan gempa di sesar naik Flores.
"Jika lihat dari sumber gempa yang di selatan, megathrust itu, ternyata lebih galak, sumber gempa di utara NTT," ujar dia dalam ruang diskusi PRBBK Inklusif disiarkan secara daring di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu (14//2022).
BACA JUGA: BRIN Nyalakan Alarm Bahaya Tsunami Selat Sunda, Waspada!
Menurutnya, rentetan titik gempa di utara Bali, Lombok, Sumbawa, Bima, Manggarai, Flores, adalah deretan sumber gempa aktif yang patut diwaspadai.
Misalnya, pada sumber gempa sesar Flores yang bisa memicu tsunami yang hebat di Bulukumba pada tahun 1820.
BACA JUGA: Museum Tsunami Aceh Dibuka saat Libur Lebaran 2022, Yuk Bestie!
Gempa yang terjadi pada tanggal 29 Desember berkekuatan 7,5 berpusat di laut Flores mengguncang NTB, NTT, dan Sulawesi.
Gempa itu memicu tsunami di beberapa daerah, seperti NTB, NTT, Sumenep, hingga Pantai Selatan Sulawesi.
BACA JUGA: BMKG Sebut Potensi Tsunami di Gunung Anak Krakatau Mereda
Gempa terasa lama sampai 5 menit hingga tsunami setinggi 25 meter menyapu Pelabuhan Bulukumba dan merendam daratan 300—450 meter serta menewaskan 500 orang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
