Ini Kisah Tuan MH Manullang dan Kemandirian Gereja

Ini Kisah Tuan MH Manullang dan Kemandirian Gereja - GenPI.co
Ini Kisah Tuan MH Manullang dan Kemandirian Gereja. Foto: tuanmanullang.com

GenPI.co - Ketika semangat moderasi belakangan sedang dibangkitkan lagi, Tuan Manullang sudah memperjuangkannya sejak 1919.

Saat itu, Beliau menerbitkan surat kabar Soeara Batak, yang bermottokan, “Olah tanahmu supaya tidak diambil Belanda”.

Beliau juga mencanangkan semangat moderasi ketika menggerakkan rakyat Batak di seluruh Tapanuli Selatan untuk bersatu dan bekerja sama dengan Sarekat Islam Tapanuli.

BACA JUGA:  Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Dia Sosok Tuan Manullang

Tak heran jika Tuan Manullang, baik sebagai jurnalis maupun pendeta, layak menyandang gelar Pahlawan Nasional.

Tuan Manullang (1887-1979), pada masa mudanya dikenal dengan nama Mangaraja Hezeikel Manullang.

BACA JUGA:  Kritikus Sastra HB Jassin Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional

Beliau lahir di Kampung Peanajagar, Desa Siualu Ompu, Silindung, Sumatra Utara.

Beliau disapa dan penyandang gelar “Tuan” karena kisah historis di dalam perlawanannya terhadap kolonial belanda.

BACA JUGA:  Dampak Positif Gelar Pahlawan Nasional HB Jassin pada Warisannya

Untuk melakukan upaya perlawanan terhadap kolonial belanda ini, Beliau menghimpun dan mengadakan Kongres I Hatopan Kristen Batak/HKB (salah satu organisasi gereja Kristen Batak) di Balige (Tapanuli Utara).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya