Sempat Mati Suri, Toko Oleh-oleh Haji & Umrah Kembali Menggeliat

Sempat Mati Suri, Toko Oleh-oleh Haji & Umrah Kembali Menggeliat - GenPI.co
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia yang sempat ditutup sampai dua tahun, kini kembali dibuka. Hal ini berdampak besar bagi usaha oleh-oleh haji dan umrah di Kota Bandung. Foto: dok. humas

GenPI.co - Pemberangkatan jemaah haji Indonesia yang sempat ditutup sampai dua tahun, kini kembali dibuka. Hal ini berdampak besar bagi usaha oleh-oleh haji dan umrah di Kota Bandung.

Pemiik toko oleh-oleh haji dan umrah Toko Hasanah di Pasar Baru Bandung, Risma Febrian Safitri merasakan dampak pandemi bagi usahanya. Dia menjalani usaha ini sejak 2014.

Menurut Risma, yang paling riskan dari usahanya ini adalah makanan seperti kurma, kacang-kacangan, dan cokelat.

BACA JUGA:  Kebun Teh Rancabali di Bandung, Cocok untuk Healing

"Makanan yang paling berdampak karena sepinya pembeli. Sampai banyak yang kedaluwarsa, akhirnya kita buang. Kurma juga kita jual murah jadinya, meski expired-nya masih lama," ungkap Risma di Bandung, Selasa (24/5/2022).

Akibatnya, omzet yang dia peroleh terjun bebas sampai berkurang 60 persen dari biasanya.

BACA JUGA:  Santap Iga Bakar Sijangkung di Bandung, Wisata Kuliner Lezat Pol!

"Tapi sekarang alhamdulillah sudah naik 80 persen. Mulai naik waktu bulan puasa. Banyak yang cari kurma, sarung, dan sajadah," tuturnya.

Untuk para jemaah haji dan umrah, Risma mengatakan, biasanya lebih mencari peralatan dan oleh-oleh dari tanah suci.

BACA JUGA:  Evaluasi Timnas Indonesia U23, Duo Persib Bandung Makin Gacor

Oleh-oleh ini biasanya sudah dalam bentuk paketan kecil. Harganya mulai dari Rp 12.000. Risma menyebut pernah ada yang pesan sampai 1.000 paket untuk oleh-oleh dan pengajian sebelum berangkat haji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya