Cerita Miris Pedagang di Mal Blok M Usai Pandemi Covid-19

Cerita Miris Pedagang di Mal Blok M Usai Pandemi Covid-19 - GenPI.co
Terdapat sebuah cerita miris dari para pedagang di Mal Blok M usai pandemi covid-19. (foto: Theresia Agatha/GenPI.co)

GenPI.co - Sejumlah toko yang berada di Mal Blok M, Jakarta Selatan, perlahan-lahan mulai ditinggalkan para penjualnya. Hal tersebut disebabkan karena pendapatan yang mereka terima sudah tidak seperti dulu kala.

Semenjak adanya pandemi covid-19, para pedagang mulai mengeluhkan pendapatannya masing-masing.

Berdasarkan pantauan GenPI.co, hanya tersisa 10 toko yang masih bertahan di mal tersebut. Monica alias Momo yang sudah berjualan hampir 8 tahun mengatakan pandemi menjadi alasan utama para penjual di Mal Blok M mengalami gulung tikar.

BACA JUGA:  Kuliner Malam Gultik Blok M Menggugah Selera, Harga Murah Meriah!

"Tidak ada alasan lain selain covid-19. Sejak awal pandemi, lah," katanya kepada GenPI.co, Selasa (24/5).

Bahkan, penjualannya sendiri sudah tidak lagi seperti dahulu yang bisa mencapai Rp50 juta per bulannya.

BACA JUGA:  Besok Non-BRT Rute Blok M-Cipedak Beroperasi, Cek Jadwalnya

"Kalau dulu, (sebelum pandemi, red) bisa sampai Rp5 juta per harinya. Kalau sekarang itu cuma Rp10-20 juta per bulannya," ucap Momo.

Tak jarang, dia pun hampir setiap harinya pusing karena penjualannya mengalami penurunan yang sangat drastis sejak adanya covid-19.

BACA JUGA:  Menikmati Festival Bakso di Blok M, Maknyus Banget!

"Kalau hari-hari biasa saja (sebelum pandemi, red) itu bisa dapat Rp5 juta. Sekarang, nyari Rp100 ribu saja susahnya Naudzubillah min Dzalik," keluh Momo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya