Pengunjung Mal Blok M Memilih Belanja ke Toko Pakaian Bekas

Pengunjung Mal Blok M Memilih Belanja ke Toko Pakaian Bekas - GenPI.co
Suasana Mal Blok M kini berbeda 180 derajat dengan tahun 1990-an atau 2000-an sebelum pandemi. Pengunjung lebih memilih belanja ke toko pakaian bekas. Foto: Andri/GenPI.co

GenPI.co - Suasana Mal Blok M kini berbeda 180 derajat dengan tahun 1990-an atau 2000-an sebelum pandemi. Kini, pusat perbelanjaan yang berada di Jakarta Selatan itu mulai ditinggalkan pengunjung dan hanya menyisakan kenangan.

Pandemi covid-19 disebut-sebut sebagai penyebab utama para pedagang di Mal Blok M gulung tikar dan sudah tidak mampu lagi membayar uang sewa kios.

Kendati demikian, masih ada beberapa penjual yang memilih bertahan, salah satunya thrift shop alias toko pakaian bekas layak pakai.

BACA JUGA:  Apa Saja Keuntungan dari Thrifting?

Kini, warga yang datang ke Mal Blok M lebih banyak mencari baju bekas yang dirasa murah dan lebih banyak pilihannya.

Selain itu, thrifting juga dapat membantu mengurangi limbah tekstil. Dalam hal ini, dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan.

BACA JUGA:  Meski Lolos Presidential Threshold, KIB Sulit Menang Pilpres 2024

Bisnis penjualan pakaian bekas juga sedang ramai, terlebih saat liburan.

Pedagang toko baju baru, Monica alias Momo (39) membenarkan hal tersebut. Menurut dia, masyarakat yang mengunjungi Mal Blok M lebih banyak berburu pakaian bekas dibandingkan baju-baju baru.

BACA JUGA:  Hanya di Thrift Fest, Berburu Fesyen Berkelas Harga Ekonomis

"Pembeli cuma lewatin toko saya dan larinya ke toko thrifting," katanya kepada GenPI.co, Selasa (24/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya