Kemarau dan Asap Landa Pekanbaru, 1.600 Santri Salat Istisqa

Kemarau dan Asap Landa Pekanbaru, 1.600 Santri Salat Istisqa - GenPI.co
Sebanyak 1.600 santri bersama pengajar dan masyarakat umum melaksanakan Salat Istisqa di Pekanbaru (foto: Ist.)

 

Salat Istisqa dimulai pukul 07.30 dan berakhir 08.15 WIB. Hadir sebagai imam salat adalah Ustad Syarkawi, katib dan doa Ustad Ibnu Harris. 

Dalam ceramahnya, katib menekankan pentingnya introspeksi diri atas apa selama ini dilakukan. Sehingga dengan introspeksi dan Salat Istisqa tersebut diharapkan hujan dinantikan diturunkan Allah SWT.

Amrasul Abdullah, Ketua Yayasan Nur Iman Pondok Pesantren Dar el Hikmah mengatakan, dilaksanakannya Salat Istisqa ini karena musim kemarau yang berkepanjangan dan kondisi kabut asap akibat karhutla yang semakin tebal.

“Akibat musibah kebakaran dan kemarau yang panjang ini, Gubernur Riau, Pak Syamsuar, sebelumnya juga telah memberikan anjuran agar kami melaksankan Salat Istisqa,” kata Amrasul.

"Selain anjuran Pak Gubernur Riau, Syamsuar, Salat Istisqa ini kami laksanakan usai mendapat cerita dari wali santri ketika melihat anak-anaknya di Pondok Pesantren Dar el Hikmah beberapa waktu lalu. Mereka (wali santri) becerita, akibat kemarau yang panjang menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih,” tamnah Amrasul.

Ia juga menceritakan, wali santri yang tinggal di daerah Kulim, Kota Pekanbaru, dan tinggal di Pulau Muda, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, saat ini sudah sulit mendapatkan air bersih. 

Selain itu, tanaman di sana sudah mulai kering. Bahkan, akibat kekeringan ada wali santri yang harus membeli air bersih seharga Rp60 ribu untuk satu tangki dengan isi 1.000 liter.

"Air bersih 1 tangki itu hanya bisa mencukupi kebutuhan satu hari keluarga. Sumur mereka sudah kering, walau disedot menggunakan mesin, tetap saja tak ke luar," pungkas Amrasul.  

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya