Bandara Tjilik Riwut dan Supadio Siap Dukung Ibu Kota Baru Negara

Bandara Tjilik Riwut dan Supadio Siap Dukung Ibu Kota Baru Negara - GenPI.co
Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalteng. (Foto: Liputan6)

Konsep multi airport system, lanjut Awal, secara umum akan membuat operasional bandara saling mendukung satu sama lain. Sehingga penerbangan dapat optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.

"Pengembangan berkonsep multi airport system saat ini diimplementasikan di Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), dan Kertajati (Majalengka)," sebut Awal.

Adapun terkait dengan pengembangan infrastruktur, di Bandara Tjilik Riwut, AP II menyiapkan investasi Rp 480 miliar. Investasi itu untuk pembangunan terminal baru seluas 20.553 meter persegi dan perpanjangan runway dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter.

"Saat ini, Bandara Tjilik Riwut beroperasi dengan terminal baru seluas 29.124 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari," ungkapnya.

Terminal baru itu dioperasikan AP II sejak 28 Maret 2019. Sebelumnya, AP II memperolah hak pengelolaan Bandara Tjilik Riwut pada 19 Desember 2018 dari Kementerian Perhubungan. Pada 8 April 2019, terminal baru tersebut diresmikan Presiden Jokowi.

Sementara, untuk Bandara Supadio di Pontianak, AP II tengah memperpanjang runway menjadi 2.600 x 45 meter. Proyek tersebut sudah dimulai tahun ini dan ditargetkan tuntas dalam 1,5 tahun ke depan.

"Perpanjangan runway bertujuan agar Supadio dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar atau widebody seperti Airbus A330," tambah Awal.

Seiring dengan itu, nantinya Bandara Supadio dapat melayani penerbangan langsung untuk ibadah umrah dan haji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya