GenPI.co - Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berusaha meningkatkan kapasitas penyuluh kehutanan.
Selama pandemi covid-19, cara yang ditempuh ialah secara virtual yang terintegrasi dengan learning management system (LMS).
Program itu digelar di lima wilayah regional Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
BACA JUGA: KLHK Soroti Pentingnya Offtaker untuk Kemajuan Bank Sampah
Penyuluhan dikembangkan dengan berbagai langkah inovasi, terutama pada awal masa covid-19.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK berupaya mengembangkan teknik dan sistem untuk menjangkau masyarakat.
BACA JUGA: KLHK: RI Punya Peran Penting dalam Forum Diplomasi Lingkungan
Program itu dilakukan bersama direktorat jenderal (Ditjen) pembina program, seperti Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), serta unit teknis lainnya.
Saat ini jumlah penyuluh kehutanan sebanyak 9.345 orang. Jumlah tersebut di antaranya terdiri dari penyuluh kehutanan PNS sebanyak 2.804 orang.
BACA JUGA: 2 Strategi KLHK Wujudkan Indonesia Bersih Sampah 2025
Jumlah penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) sebanyak 5.781 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News