Dirjen EBTKE: Hidrogen Hijau Pilar Utama Dekarbonisasi Industri

Dirjen EBTKE: Hidrogen Hijau Pilar Utama Dekarbonisasi Industri - GenPI.co
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis selaku Chair Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi. Foto: Kementerian ESDM

GenPI.co - Pengembangan hidrogen hijau (green hidrogen) memegang peranan strategis dalam mengejar target dekarbonisasi sistem energi global.

Sektor industri akan menjadi sasaran utama untuk akselerasi sumber energi yang dinilai sebagai salah satu kontributor transisi energi.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menjelaskan hidrogen hijau adalah pilar utama dekarbonisasi untuk industri.

BACA JUGA:  Dorong Transisi Energi, Kementerian ESDM Dorong Peran Gas Bumi

“Kami membutuhkan teknologi yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam aplikasi industri seperti pembuatan semen, keramik atau kaca," kata) Dadan Kusdiana pada Webinar G20 Side Event Series: Accelerating Green Hydrogen Technologies and Energy Storage for The Energy Transition di Jakarta, Rabu (15/6).

Urgensi hidrogen hijau dinilai sama pentingnya dengan penyimpanan baterai (energy storage) di masa mendatang.

BACA JUGA:  Semburan di Proyek Sorik Marapi, Respons Kementerian ESDM Top

Pemerintah Indonesia telah memasukkan aturan pemanfaatan hidrogen dalam rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif keuangan bagi sektor publik maupun privat yang ingin mengoptimalkan hidrogen hijau.

BACA JUGA:  Menteri ESDM: Indonesia Dorong EBT yang Berkeadilan Lewat G20

Di Indonesia, pengembangan hidrogen hijau sejalan dengan potensi energi terbarukan yang sangat besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya