Dia pun mencontohkan bahwa bisa saja dirinya memiliki pandangan atau ideologi politik tertentu, seperti komunisme.
“Walaupun memiliki ideologi yang berbeda, tapi saya tidak boleh dilarang untuk mendapatkan hak-hak sebagai warga negara, hak untuk hidup, untuk mendapatkan pekerjaan, dan menjadi pejabat publik,” paparnya.
Menurut Saiful, publik intoleran kepada komunis atau PKI kemungkinan besar disebabkan oleh kampanye negara.
BACA JUGA: Intoleransi Publik pada PKI, ISIS, dan LGBT Tinggi, Kata SMRC
Sementara itu, intoleransi terhadap ISIS, menurut Saiful, adalah fenomena yang baru muncul.
“ISIS adalah kelompok paling kanan, sementara PKI ada di spektrum paling kiri. Keduanya ternyata kurang diterima masyarakat,” tuturnya.(*)
BACA JUGA: Sistem Politik Indonesia Belum Terkonsolidasi, Kata SMRC
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News