GenPI.co - Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mencatat terdapat 31 korban kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2022).
"Dari 31 penumpang odong-odong itu, di antaranya sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan 22 orang luka berat dan ringan," ujar Kombes Pol Shinto Silitonga, di Serang, dikutip dari Antara, Selasa (26/7/2022).
Kombes Pol Shinto Silitonga juga ikut menyampaikan duka terhadap semua keluarga korban.
"Kami turut berduka terhadap keluarga korban yang meninggal dunia," terang dia.
BACA JUGA: Dirlantas Polda Metro: Tersangka Kecelakaan Cibubur Hanya 1 Orang
Sementara itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto menambahkan pihaknya menurunkan tim Traffic Accident Analisys (TAA) untuk menangani kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta api di perlintasan Silebu Kragilan, Kabupaten Serang.
Tim TAA nantinya bakal melakukan olah tempat kejadian lokal (TKP) kereta tabrak odong-odong di lokasi kejadian tersebut.
BACA JUGA: Tegas! Pertamina Tanggung Jawab soal Korban Kecelakaan di Cibubur
Budi menjelaskan fungsi dari TAA merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian perkara laka lantas dengan cara merekam TKP, sehingga menghasilkan rekaman berupa foto atau video, yang dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian sebelum, sesaat dan setelah terjadinya laka lantas.
"Kami langsung ke lokasi, tim TAA Polda Banten langsung melakukan olah TKP dengan menggunakan alat TAA 3D scanner untuk mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan itu," ungkapnya.
Budi juga optimis dengan metode TAA penyidik dapat mengungkap dan memperjelas peristiwa kecelakaan tersebut.
Dengan metode TAA dapat memperjelas peristiwa kecelakaan tersebut sehingga memudahkan penyidik dalam pengungkapan perkara kasus laka lantas.
BACA JUGA: RS Polri Terima 9 Jenazah Korban Kecelakaan Truk di Cibubur
Penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir dan perusahaan karoseri yang membuat odong-odong untuk mengetahui apakah kendaraan tersebut layak digunakan.
"Kami berharap ke depan tidak terulang kembali kecelakaan, sehingga perlintasan dijaga untuk pengamanan," tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News