Di Bawah Guyuran Hujan Mereka Menombak Ikan

Di Bawah Guyuran Hujan Mereka Menombak Ikan - GenPI.co
Snap Mor di Biak. (Foto: Yuri Alfred)

Awan tebal sedari pagi menaungi Kabupaten Biak Numfor, Kamis (23/8). Bahkan hujan sempat turun sebentar. Namun masyarakat tetap memenuhi Kampung Samber di Distrik Yendidori. Itu adalah lokasi pertama pelaksanaan Festival Biak Munara Wampasi VI.

Snap Mor menjadi salah satu atraksi utama di hari pertama festival. Seperti magnet, Snap Mor menarik pengunjung dari seluruh penjuru Biak. Pun wisatawan dari daerah lain. Mereka tumpah ruah di tempat itu untuk melihat uniknya menombak ikan di air laut pantai Samber yang tengah surut.

Pelaksana Tugas Bupati Biak Numfor Herry Ario Napp mengatakan, Biak beruntung memiliki potensi alam yang berlimpah. Begitu juga dengan kearifan lokalnya. Kelebihan Biak ini harus dikembangkan agar Biak menjadi tujuan wisatawan.

“Snap Mor, misalnya, adalah tradisi yang hanya bisa ditemukan di Biak saja. Tidak di tempat lain,” ia menambahkan.

Setelah pemandu acara memberi aba-aba, keramaian pun pindah di bibir pantai. Atraksi utama Snap Mor pun digulirkan. Pantai berair dangkal jadi penuh dengan manusia. Warga lokal sudah siap dengan tombak bermata tiga. Ada juga yang membawa jobi atau jaring jala.

Target mereka adalah ikan-ikan yang berenang di laut dangkal itu. Aksi mereka pun jadi sasaran kamera para wisatawan dan awak media yang ada di situ.

Awan tiba-tiba menumpahkan hujan. Para wisatawan seketika menghambur agar tidak kebasahan. Namun tidak dengan para penangkap ikan. Seolah tak memedulikan langit sedang marah, mereka tetap memerhatikan air, melihat-lihat apakah ada ikan yang bisa dijadikan sasaran tombak di tangan.

Hujan terus mengguyur. Tapi atraksi Snap Mor jalan terus. Sebab, saat inilah titik surut terendah di Pantai Samber. Waktu paling mudah mendapatkan ikan tanpa perlu bersusah payah berlayar ke laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya