Kisah Lavita, Lulusan Pertama Magister Teknologi Nano ITB

Kisah Lavita, Lulusan Pertama Magister Teknologi Nano ITB - GenPI.co
Kisah Lavita, Lulusan Pertama Magister Teknologi Nano ITB - Foto: Dok. ITB

Bersamaan dengan itu, ITB membuka Program Studi Magister Teknologi Nano untuk pertama kalinya pada 2020 yang mengusung konsep kolaborasi.

Prodi Teknologi Nano berada langsung di bawah Sekolah Pascasarjana, bukan di bawah Fakultas/Sekolah tertentu, karena para dosen berasal dari berbagai fakultas.

Selain itu, di Prodi Teknologi Nano pada mahasiswa diperbolehkan melakukan riset apa pun. Sebab, konsep kolaborasi sangat ditekankan.

BACA JUGA:  Wisudawan ITB Ungkap Strategi Cerdik Bisa Raih IPK 3,99

“Jadi, aku tertarik banget karena menurutku prodi di Indonesia kebanyakan risetnya selinear dengan bidangnya, sementara di prodi ini kita bisa riset ke berbagai bidang keilmuan,” paparnya.

Dalam tesisnya, Lavita mencoba mengembangkan kinerja sebuah sensor bernama screen printed carbon electrode untuk mendeteksi dopamin di dalam tubuh tanpa menyakiti tubuh.

BACA JUGA:  Mahasiswa ITB Bikin Ilustrasi Poster Film Disney, Keren Banget!

Diaa menggunakan emas berukuran nano sebagai material yang bisa meningkatkan performa sensor tersebut.

Hasil penelitian itu sangat bermanfaat, mengingat dopamin bisa mengindikasi banyak penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

BACA JUGA:  Tekan Impor Bahan Bakar, ITB Kembangkan Bensin Sawit

“Selama ini, cara yang dilakukan untuk memeriksanya dapat dibilang menyakitkan bagi tubuh,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya