Sekolah di Pekanbaru Riau Diliburkan, Orang Tua Murid Merasa Lega

Sekolah di Pekanbaru Riau Diliburkan, Orang Tua Murid Merasa Lega - GenPI.co
Diselimuti kabut asap pelajar di Kota Pekanbaru menggunakan masker medis ketika mengikuti upacara bendera, pada 9 Agustus 2009 (foto: Heru/GenPI.co)

 

Keputusan Wali Kota Pekanbaru mendapat respons positif dari para orang tua siswa.

Ardianti Rachman, salah satu orang tua murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) An Nur di jalan Hang Tuah kepada GenPI.co menyampaikan, sudah beberapa hari ini kabut asap mengganggu aktivitas terutama anaknya.

“Sangat mengganggu, saya khawatir anak-anak bisa sakit ISPA (infeksi saluran pernapasan) akibat kabut asap ini. Saya merasa lega karena pihak pemerintah dan pihak sekolah telah memberikan surat edaran agar meliburkan aktivitas belajar mengajar,” kata Ardianti, Senin (10/9/2019).

Ia mengatakan mendapat informasi melalui SMS dari kepala sekolah jika siswa diliburkan sampai batas waktu yang akan informasikan selanjutnya.

“Anak saya yang satu lagi sekolah di SDIT An Nur, pihak pengelola sekolah mulai tanggal 10 hingga 13 September 2019 juga meliburkan kegiatan sekolah,” jelasnya.

Menurutnya lebih baik mencegah ketimbang harus mengobati. “Biaya kesehatan untuk berobat sekarang mahal. Kalau sampai sakit apalagi dirawat inap, nantinya kita juga yang repot.”

Lebih lanjut ia berharap kepada pemerintah agar bisa menindak tegas pelaku pembakar hutan dan lahan di Riau. Menurutnya kejadian bencana Karhutla sudah berulang kali terjadi setiap tahun.

Selain Ardianti, warga Pekanbaru lainya, Pratiwi juga membenarkan, tentang penetapan libur yang diedarkan oleh pihak TK Akramunas.

"Ketika menjemput anak saya di sekolah juga sekaligus diumumkan seluruh siswa diliburkan. Hari libur terhitung Selasa dan Rabu. Anak-anak diminta untuk belajar di rumah. Ini karena kondisi asap yang pekat," kata Widiarso.

Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan untuk hari ini Pekanbaru diselimuti asap dan memang lebih parah dari hari sebelumnya.

Jarak pandang di Kota Pekanbaru adalah 1 kilometer. Selain Pekanbaru, 3 wilayah lain juga diselimuti asap. Wilayah tersebut adalah Indragiri Hulu, Dumai dan juga Pelalawan. Yang terparah itu Inhu, hanya 800 meter. Di Dumai jarak pandanganya 3 Kilometer dan Pelalawan 1,5 Kilometer.

Di Riau sebanyak 138 titik panas tersebar di Kepulauan Meranti 1 titik, Bengkalis 2 titik, Kampar 6 titik, Dumai 1 titik dan Kuansing 3 titik. Sementara di Pelalawan 33 titik, Rokan Hilir 10 titik, Indragiri Hilir 64 titik dan Indragiri Hulu 18 titik.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 titik memiliki level confidence di atas 70 persen, diantaranya dipastikan adalah titik api yang berarti di wilayah tersebut ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan. 90 titik tersebut berada di Bengkalis 2 titik, Kampar 5 titik, Pelalawan 18 titik, Kuansing 3 titik, Rokan Hilir 9 titik, Indragiri Hilir 43 titik dan Indragiri Hulu 10 titik.

Sementara, pihak Bandara SSK II Kota Pekanbaru mengklaim penerbangan hingga saat ini masih normal dan tidak ada gangguan sama sekali. 

Hal itu disebabkan Bandara internasional itu memiliki alat sistem pemandu pendaratan pesawat dengan menggunakan instrument elektronika (ILS) sehingga untuk jarak pandang 800-1.000 meter masih dalam kondisi aman.

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya