GenPI.co 
Pemuda yang berasal dari Dusun Satu, Desa Pinanggripan, Asahan, Sumatera Utara mulai intens bermain gim online semenjak setahun terakhir. Dalam jangka waktu itu ragam gim di jabani. Mulai dari Mobile Legends hingga PUBG.
"Biasanya Mobile Legend dan PUBG. Tapi seringya FreeFire. Kalau bermain juga kadang di tempat gelap sekalian men-charge HP. Kalau tidurnya, tergantung, kadang jam dua kadang jam tiga" jelas Surya kepada Medaninside.
Sejak bulan Mei lalu, ia mulai merasakan gejala tak biasa terhadap indra penglihatannya. Awalnya pandangannya hanya kabur. Namun seiring berjalannya waktu, kemampuan melihatnya terus menurun. Hingga saat ini ia mulai merasakan gejala kebutaan pada kedua matanya.
“Saya sekarang hanya bisa melihat cahaya terang saja, Memang pada dulunya seingat saya waktu malam hari mata ini merah. Tetapi paginya normal. Namun sejak itu, penglihatan saya kabur dan memburuk sampai pada kondisi seperti ini,” ucapnya.
Kondisi tersebut membuat Surya tak lagi bisa melakukan aktivitas layaknya orang normal. Ia kini harus bergantung pada kedua orang tuanya.
Surya juga telah dibawa ke ke Rumah Sakit Sumatera Eye Center (SMEC) Medan. Terhitung sudah 4x Surya menjalani pengobatan di rumah sakit etrsebut. Namun pihak dokter juga masih mencari sebab pasti gangguan penghlihatan yang dialami oleh anak pertama dari dua saudara tersebut.
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
