GenPI.co 
GenPI.co - Partai Buruh dan organisasi serikat buruh berencana menggelar aksi unjuk rasa terkait menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah diumumkan pemerintah pada Selasa (6/9/2022).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut aksi akan dipusatkan di depan Gedung DPR RI dengan tuntutan agar pimpinan DPR memanggil para menteri terkait kebijakan perekonomian.
"Pimpinan DPR atas nama komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk pansus (panitia khusus, red) atau panja (panitia kerja, red) BBM," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/9/2022).
BACA JUGA: Kenaikan Harga BBM Masih Terjangkau Masyarakat, Kata Pengusaha
Iqbal mengatakan kenaikan harga BBM bakal menyebabkan inflasi yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, yang sudah turun 30 persen.
Dia bahkan menyinggung upah buruh yang tidak naik dalam tiga tahun terakhir serta kebijakan pemerintah yang akan menghitung kenaikan upah minimum kawasan (UMK) tahun 2023 menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021.
BACA JUGA: Sri Mulyani Blak-blakan Soal Kenaikan Harga BBM
"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," ucap Iqbal.
Selain itu, Iqbal mempersoalkan kenaikan harga BBM di tengah turunnya harga minyak dunia yang dinilai memberi kesan bahwa pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.
BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan BBM Membara, FPPI Sulbar Blokade SPBU
Lebih lanjut, dia juga menilai subsidi upah yang dikucurkan pemerintah tidak akan menutupi kenaikan harga akibat inflasi. Iqbal beranggapan kenaikan harga BBM itu bakal meningkatkan ongkos energi industri yang dapat memicu terjadinya ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
