Catatan Hasan Aspahani: Jangan Mengadu Domba, Siapa Membunuh Putri (20)

Catatan Hasan Aspahani: Jangan Mengadu Domba, Siapa Membunuh Putri (20) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

”Kan ada kamu, Bang Dur. Kamu terbukti berhasil membesarkan dua koran. Kata Ustaz Samsu sih gitu. Iya kan?”

”Mau merekrut saya nih ceritanya? Bu Ustazzah Inayah investornya? Saya mau digaji berapa nih?” kataku menggoda dia.

”Saya paksa untuk kerja tanpa gaji. Mau?”

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan-Hasan Aspahani: Judi dan Jatah, Siapa Membunuh Putri (19)

”Atau….,” kataku menggodanya dengan kalimat menggantung.

”Atau apa?” suara Inayah berubah manja dan balik menggoda.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Teror di Radio, Siapa Membunuh Putri (16)

”Atau, bayar saya dengan cintamu. Saya mau…,”

“Oh, kalau itu gak cukup dengan kerja gratis di majalah dakwah itu saja. Dan kontraknya harus sampai mati,… Berani?”

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan-Hasan Aspahani: Dipanggil, Siapa Membunuh Putri (16)

Kami terdiam. Hanya sekilas berpandangan lalu saling lempar mata ke arah lain. Aku menatap ke samping, Inayah menatap lurus ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya