Catatan Dahlan Iskan: Pendidikan Kering

Catatan Dahlan Iskan: Pendidikan Kering - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - TUMBEN. Keinginan pemerintah kali ini mentok di DPR: RUU Pendidikan itu. Alasan formalnya: bicarakan dululah dengan stakeholders.

Tumben. Tidak ada alasan serupa ketika memperlakukan RUU-RUU yang lalu. Misalnya RUU Cipta Kerja.

Kesannya RUU Pendidikan ini belum dibicarakan dengan berbagai pihak. Rasanya tidak terlalu salah. Banyak pihak komplain: merasa tidak diajak rembukan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Xi Jinping: Kudeta Sepi

Tapi bukankah RUU lainnya dulu juga begitu? Mungkin kali ini keinginan pemerintah sendiri juga tidak terlalu kuat. Setidaknya tidak sekuat perjuangan meloloskan RUU Cipta Kerja.

Mungkin pemerintah beranggapan UU yang lama, UU Pendidikan 2003, masih bisa dipakai. Tentu RUU Pendidikan bukan RUU yang ''basah''. Semangat membahas RUU basah tentu berbeda dengan RUU setengah basah. Apalagi RUU kerontang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Golf: PGA LIV

Saya pun awalnya kurang semangat menulis RUU pendidikan itu. Prof Dr Puruhito-lah yang order. Lewat japri beliau ke saya. Beliau adalah profesor emeritus untuk ilmu bedah jantung.

Juga perintis bedah jantung di Surabaya. Usianya sudah 78 tahun tapi masih prima. Masih mengajar. Masih buka praktik. Badannya sehat. Langsing. Tinggi. Ganteng.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Putusan Otak

Puruhito sangat peduli pendidikan. Karena itu ia ingin tahu mengapa RUU ini tidak jadi prioritas untuk dibicarakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya