Riau Dikepung Asap, BMKG Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca

Riau Dikepung Asap, BMKG Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca - GenPI.co
Seorang penjual koran mengenakan masker medis saat berjualan di tengah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). (Sumber foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc)

GenPI.co - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut musim kemarau di wilayah Riau masih akan terjadi sampai pertengahan Oktober 2019 sehingga kabut asap dapat sulit segera diatasi. Hal itu karena kemungkinan kebakaran hutan dan lahan masih akan terjadi sampai akhir Oktober 2019. 

Mengantisipasi potensi asap yang semakin parah, maka Pemerintah menyiagakan 3 pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. Pessawat Cassa 212-200 dengan kapasitas 1 ton sudah beroperasi di Riau sejak bulan 26 Februari 2019. 

“Untuk memperkuat armada TMC Pemerintah menambah 1 pesat CN 295 dengan kapasitas 2.4 ton yang sudah berada di Pekanbaru dan 1 Hercules dengan kapasitas 5 ton yang direncanakan datang di Pekanbaru pada hari Senin besok,” ujar Agus Wibowo, Plt Kapusdatinmas dalam siaran pers, Minggu (15/9).

Operasi TMC sangat tergantung dengan keberadaan awan potensial hujan yang secara rutin diperkirakan oleh BMKG. Seluruh pesawat dalam kondisi siaga dan jika terdapat potensi awan makan akan segera terbang untuk menyemai awan agar menjadi hujan. BMKG memperkirakan bahwa pertumbuhan awan berasal dari arah utama, sehingga saat ini sebagian wilayah Indonesia di sebelah utara seperti Aceh dan Sumatera Utara sudah mulai hujan. 

“Pada hari ini terdapat potensi awan sedang di wilayah Riau dan Tim masih menunggu sampai pertumbuhan awan potensial cukup banyak dan kemudian dilakukan operasi TMC,” lanjut Agus.

Diketahui, Pesawat CN 295 merupakan pesawat terbang transpor militer taktis dengan 2 mesin turboprop dan diawaki oleh 2 personil. Pesawat ini bisa digunakan untuk mengangkut pasukan, evakuasi medis atau angkutan barang. 

Untuk keperluan TMC CN 295 dikonfigurasi agar dapat mengangkut bahan semai  dengan kapasitas 2.4 ton. Bagian perut pesawat dimodifikasi dengan dipasang rel untuk mengangkut 8 x 300 kg bahan semai yang dengan pipa untuk menabur bahan semai secara semi otomatis.

Saat pesawat terbang sampai di awan yang potensial hujan maka petugas membuka kran dan garam akan keluar melalui pipa untuk  menaburi awan dengan garam. Bahan semai garam NaCl akan mengikat butiran-butiran air dalam awan, kemudian menggumpal menjadi berat dan akhirnya jatuh menjadi hujan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya