Veronica Koman: Jangan Jadikan Saya Pengalihan Isu Konflik Papua

Veronica Koman: Jangan Jadikan Saya Pengalihan Isu Konflik Papua - GenPI.co
Telah lama bungkam, Veronica Koman akhirnya keluarkan rilis resmi perkara konflik Papua (Foto : Tempo)

Usai kasus kerusuhan di Papua beberapa pekan lalu, nama Veronica Koman diburu dan diduga sebagai tersangka penyebaran informasi bersifat hoaks seputar gejolak di wilayah Indonesia paling timur itu. Kendati demikian Gadis berusia 22 tahun ini yang awalnya bungkam, kini justru membuat pernyataan resmi, Minggu (15/9).

"Saya, Veronica Koman, dengan kesadaran penuh, selama ini memilih untuk tidak menanggapi yang dituduhkan oleh polisi lewat media massa. Hal ini saya lakukan bukan berarti karena semua yang dituduhkan itu benar, namun karena saya tidak ingin berpartisipasi dalam upaya pengalihan isu dari masalah pokok yang sebenarnya sedang terjadi di Papua," ujarnya melalui sebuah rilis resminya.

Dalam kasus ini dia menganggap bahwa dirinya hanyalah satu dari sekian banyak kasus kriminalisasi dan intimidasi besar-besaran yang sedang dialami orang Papua saat ini.

Dia juga menganggap bahwa Pemerintah pusat beserta aparaturnya nampak tidak kompeten dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Papua hingga harus mencari kambing hitam atas apa yang terjadi saat ini, yaitu dirinya. 

"Saya menolak segala upaya pembunuhan karakter yang sedang ditujukan kepada saya, pengacara resmi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Kepolisian telah menyalahgunakan wewenangnya dan sudah sangat berlebihan dalam upayanya mengkriminalisasi saya, baik dalam caranya maupun dalam melebih-lebihkan fakta yang ada," ujarnya.

"Waktu dan energi yang negara ini alokasikan untuk menyampaikan propaganda negatif selalu jauh lebih besar ketimbang yang betul-betul digunakan untuk mengusut dan menyelesaikan pelanggaran HAM yang saat ini terjadi di Papua. Secara terang benderang, kita melihat metode ‘shoot the messenger’ sedang dilakukan aparat untuk kasus ini. Ketika tidak mampu dan tidak mau mengusut pelanggaran/kejahatan HAM yang ada, maka seranglah saja si penyampai pesan itu," sambungnya.

Menurutnya, Papua merupakan  salah satu wilayah yang paling ditutup di dunia ini. Dan dia pun menegaskan bahwa, kriminalisasi terhadap dirinya merupakan rangkaian dari upaya negara untuk terus membungkam informasi yang keluar dari Papua. 

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya